Globalisasi
adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi
yang secara mendunia menyebabkan hilangnya batas ruang dan waktu akibat
kemajuan teknologi informasi tersebut sehingga jarak antara negara yang satu
dengan yang lain terasa tidak ada. Dengan arus globalisasi yang kuat pada abad
21 ini, bagi negara berkembang seperti Indonesia harus mewaspadai dampak dari
adanya globalisasi, sehingga dapat menjadikan globalisasi sebagai sebuah
peluang untuk perkembangan bangsa bukannya menjadi sebuah ancaman. Dana
Moneter Internasional didefinisikan globalisasi ekonomi sebagai: sebuah proses
sejarah, hasil dari manusia dan kemajuan teknologi. Ini mengacu pada
peningkatan integrasi ekonomi di seluruh dunia, khususnya melalui perdagangan
dan arus keuangan. Istilah ini juga merujuk pada gerakan orang (tenaga kerja)
dan pengetahuan (teknologi) melintasi perbatasan internasional. Pengaruh
globalisasi meliputi berbagai aspek kehidupan. Meskipun ada sedikit masyarakat
yang menolak globalisai karena menganggap globalisasi hanya akan menguntungkan
kelompok tertentu. Tetapi penolakan itu tidak ada pengaruhnya karena kuatnya
arus globalisasi masuk melalui berbagai saluran, diantaranya adalah :
a. lembaga
pendidikan dan ilmu pengetahuan
b. lembaga
keagamaan
c. indutri
internasional dan lembaga perdagangan
d. wisata
mancanegara
e. saluran
komunikasi dan telekomunikasi internasional
f. lembaga
internasional yang mengatur peraturan internasional
g. lembaga
kenegaraan seperti hubungan diplomatik dan konsuler
- Interdependensi ekonomi belumpernah terjadi sebelumnyadidorong oleh modal lintas batas gerakan, tranfer teknologi yang cepatreal time komunikasi dan informasi yang mengalir.
- Rise aktor baru yang menentang otoritas negara, khususnya organisasi-organisasi nonpemerintah dan kelompok-kelompok sipil, perusahaan global dan jaringan produksi dan bahkan pasar keuangan.
- Tekanan pada negara berkembang untuk menyesuaikan diri dengan standar internasional baru pemerintah, khususnya di bidang transparansi dan akuntabilitas.
- Munculnya barat yang semakin didominasi budaya internasional, sebuah tren yang di banyak negara telah memicu keprihatianan tentang erosi identitas nasional dan nilai-nilai traisional.
- Munculnya masalah-masalah transnasional berat yang memerlukan kerjasama multilateral untuk menyelasaikannya.
Dengan
adanya globalisasi, banyak para pakar ahli yang beranggapan bahwa globalisasi
ini yang nantinya akan membawa kehancuran bagi Indonesia. Padahal jika dikaji
lebih mendalam lagi kita bisa menggunakan globalisasi sebagai alat untuk menuju
puncak dunia. Indonesia harus dengan tegas dalam mengimplementasikan kebijakan
yang dibuat oleh pemerintah dalam mengkaji globalisasi agar tidak salah
langkah.
Dilihat
dari globalisasi politik, pemerintahan dalam menjalankan tuganya pasti akan
secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu
negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya
akan mendapat tanggapan positif dari rakyat yang dapat menumbuhkan rasa
nasionalisme yang meningkat.
Sedang
dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan
kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut
akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional
bangsa jika globalisasi ditanggapi dengan positif. Pemerintah juga harus
membantu masyarakat dalam segi ekonomi dan kebijakan yang memihak kepada
rakyat, Indonesia bisa membuat suatu kreativitas untuk di ekspor ke luar
negeri. Terlebih lagi dengan tidak adanya pajak ekspor-impor dan sebenarnya
banyak produk-produk dari Indonesia yang berbeda dari produk negara lain dan
sifatnya juga unik sehingga Indonesia bisa menjadi salah satu pemimpin ekonomi
di dunia. Hal ini tentu saja juga akan menambah lapangan pekerjaan yanng pada
akhirnya membuat pendapatan perkapita masyarakat Indonesia meningkat pula.
Tindakan seperti inilah yang pada akhirnya nanti akan memupuk jiwa nasionalisme
yang cinta akan bumi pertiwi. Karena rakyat pasti akan percaya dan bangga
apabila negara tempatnya dilahirkan menjadi negara yang selalu memperhatikan,
melindungi dan menjaganya serta menjadi negara yang besar sebagai pemimpin
ekonomi dunia.
Dan untuk globalisasi sosial budaya bangsa
Indonesia dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi
dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju. Indonesia harus
menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan mendoktrinasinya sejak dini terhadap
bangsa indonesia agar jiwa cinta tanah air tidak aka hilang ditelan oleh waktu,
meskipun mereka menjadi dewasa dan tua. Terlebih lagi dengan globalisasi yang
kuat yang membawa budaya barat yang pada kakekatnya sangat bertentangan dengan
budaya Indonesia. Ketika kultur-kultur atau budaya-budaya nasionalisme dan
cinta tanah air yang sudah melekat erat pada batin dan jiwa bangsa Indonesia,
maka Indonesia tidak perlu kwatir lagi menghadapi permasalahan seperti itu,
karena ada beberapa cara untuk mengatasi globalisasi yang bisa menjatuhkan
suatu bangsa, diantaranya adalah sebagai beriut ini :
1. Menumbuhkan
semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam
negeri.
2. Menanamkan
dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3. Menanamkan
dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Mewujudkan
supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya
dan seadil- adilnya.
5. Selektif
terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial
budaya bangsa.
Bangsa
ini yang seharusnya mengajak bangsa-bangsa lain untuk mengajak bahkan mengajari
mereka bahwa budaya Indonesia yang termasuk dalam budaya ketimuran merupakan
suatu budaya yang baik dan benar. Jika kita lihat dari para turis mancanegara
yang berlibur ke Indonesia, mereka justru terlihat senang dan bangga bisa
melihat budaya Indonesia, sehingga Indonesia tidak perlu takut apabila pemuda
yang menjadi tumpuan negara malah mengikuti budaya asing dan melupakan budaya
sendiri.
Dalam
menjalankan roda perekonomian yang kaitannya dengan globalisasi, Indonesia
menempuh jalan ekonomi pasar yakni jalan ekonomi pasar yang mengacu pada visi
nasional, kepada pancasila dan UUD 1945 serta kerangka sosial budaya yang
mengikat tata nilai Indonesia. Nilai dan semangat visi serta acuan Indonesia
itu dinyatakan dalam orientasi dan semangat kebersamaan, semangat keadilan
sosial dan semangat bahwa hak milik berfungsi sosial. Bahkan secara eksplisit
dinyatakan visi, orientasi, nilai dan semangat itu diantaranya dalam pasal 33
UUD 1945.
Globalisasi
informasi sosial politik, sosial ekonomi dan sosial budaya serta
kekuatan-kekuatan sosial lain baik dari dalam maupun dari luar berpengaruh
terhadap eksistensi pancasila. Namun pancasila tetap akan hidup sepanjang sendi
dan visi itu relevan dan aktual. Indonesia memiliki paham demokrasi yang
terbuka dengan kemampuan untuk tetap relevan dan aktual yang terkandung di
dalamnya, maka perlu adanay suatu pemahaman yang spesifik untuk dapat
menerjemahkan Pancasila sebagai ideologi terbuka itu sekarang di tengah-tengah
hangatnya perubahan dan milenium baru yang ditandai oleh pola globalisasi
secara lebih intensif dan simultan. Ketika kekuatan pola globalisasi ini
semakin besar maka, bangsa Indonesiapun juga akan memperkuat persatuan demi
menjaga keutuhan bangsa ini. Dengan begitu bangsa ini akan lebih peka terhadap
ancaman dari luar yang masuk melalui arus globalisasi.
Referensi
Oetama, Jacob.
2001. Berpikir Ulang Tentang Keindonesiaan. Jakarta : Buku Kompas.
Saul, John
Ralston. 2008. Runtuhnya GLOBALISASI dan Penemuan Kembali DUNIA. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar