Cari Blog Ini

Kamis, 24 November 2011

AKHIR DARI KAPITALISME AKHIR DARI DUNIA


Pada era globalisai saat ini, meskipun perang dingin sudah usai, tapi pengaruh ideologi masih tetap saja kuat. Kekalahan ideologi sosialisme dengan ditunjukan oleh hancurnya tembok berlin. Meskipun ideologi sosialisme mencoba untuk bangkit kembali, yang ada adalah kapitalisme semakin kuat untuk mempertahankan pahamnya. Terlebih lagi negara-negara yang berpaham ideologi kapitalisme adalah negara-negara besar dan adikuasa. Negara-negara tersebut juga semakin menekan dan mempengaruhi negara lain untuk berideologi kapitalisme agar kekuatan kapitalisme semakin besar. Dengan begitu kapitalisme akan tetap bertahan sampai negara yang memakai ideologi tersebut hancur.
Banyak kalangan menilai, kapitalisme merusak sendi-sendi demokrasi. Sifat inilah yang tampak nyata pada pemikiran rakyat kecil, karena ekspansi kapital besar-besaran. Ekspansi kapital kerap kali menjerat aparat negara atau pejabat publik melalui mekanisme penyuapan atau korupsi. Korupsi yang dilakukan pemodal dilakukan dengan cara membeli aturan atau kerangka hukum lainnya untuk menggolkan kepentingan bisnis.
Kerja sama yang merugikan negara antara pejabat publik dan pemodal inilah yang kerap merusak sendi-sendi demokrasi. Dikatakan merusak karena pejabat publik bukan lagi melayani kepentingan publik, tetapi hanya melayani kepentingan pemodal. Akibatnya, rakyat memandang kapitalisme atau yang kerap dengan sebutan ekonomi pasar itu buruk dan merasa psimis dengan sistem demokrasi yang telah dijalankan sekarang ini.
Pihak-pihak yang merasa apatis dengan demokrasi kerap membanding-bandingkan dengan perekembangan di belahan dunia lain, seperti Cina. Rakyat di negara Cina hidup sejahtera. Pihak-pihak yang apatis ini kerap bertanya, mengapa di negara seperti cina yang menganut sistem komunisme, rakyat bisa hidup sejahtera? Lalu bagaimana dengan negara-negara yang demokrasinya sangat maju tetapi rakyatnya tetap menjadi pihak yang tidak beruntung seperti Indonesia!
Jika boleh dikatakan sebenarnya mengapa kapitalisme bisa membawa kemajuan yang sangat besar kepada negara yang menganutnya karena Kapitalisme sendiri bisa diartikan sebagai suatu ideologi atau paham yang percaya bahwa modal merupakan sumber utama untuk dapat menjalankan sistem perekonomian di suatu negara. Dengan demikian, semua proses dalam kehidupan manusia bersumber pada pengelolaan modal, baik itu modal milik perseorangan, milik sekelompok masyarakat, maupun milik perusahaan-perusahaan swasta. Artinya, semua aktivitas dalam kehidupan ekonomi membutuhkan modal. Pemillik modal, dalam mengelola sumber-sumber ekonomi itu bertujuan untuk mengakselerasi perkembangan modalnya dengan cara berusaha seefisien mungkin untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan maksimal. Kapitalisme yang semacam ini didukung oleh salah satu tokoh ekonomi yakni Adam Smith yang dikenal dengan teorinya The Wealth of Nations. Di mana, dengan berpijak pada teori tersebut dia berkeyakinan bahwa kemakmuran di sektor ekonomi akan tercapai jika ada kebebasan dalam melakukan kegiatan usaha. Artinya bebas dari campur tangan negara baik secara administratif maupun politis. Selanjutnya, ideologi kapitalisme terus tumbuh dan berkembang dan selalu diperbarui sesuai dengan perkembangan zaman, antara lain dilakukan oleh W.W. Rostow dengan teorinya The Five Stage Scheme,  Harrod-Domar dengan teorinya Tabungan dan Investasi, Mc Clelland dengan teorinya The Need for Achievement, Reagan dan Tacher dengan teorinya Neo-Liberalisme atau Globalisasi Pasar Bebas atau teori Kedalualatan Pasar Bebas.
Ada beberapa alasan mengapa ideologi kapitalisme bisa bertahan sampai sekarang dan bisa mempunyai pengaruh yang besar dalam perkembangan dunia, yaitu sebagai berikut  :
1.      Perencanaan Ekonomi
Kebutuhan nyata negara harus dimulai dari kapital besar. Ketika berbicara mengenai sebuah percepatan dalam ritme pembaruan kapital tetap, kecenderungan sebuah negara hanya dapat merujuk pada kebutuhan penggantian pengeluaran investasi yang terus meluas dalam periode waktu dimana terus menjadi lebih singkat. Tentu saja penggantian tersebut harus direncanakan dan diperhitungkan dengan cara yang sebisa mungkin akurat, agar menjaga ekonomi dari fluktuasi jangka pendek, yang mengandung bahaya menciptakan kekacauan luar biasa dalam perusahaan yang beroperasi menggunakan biaya yang sangat besar. Fakta pokok tersebut adalah penyebab pemrograman ekonomi kapitalis untuk menuju sebuah ekonomi terencana.
Fenomena lain yang muncul secara langsung berasal dari dalam perusahaan kapitalis itu sendiri, dimana kompleksitas yang selalu meningkat dari proses produktif berakibat meningkatnya usaha perencanaan yang tepat dalam rangka agar perusahaan-perusahaan kapitalis tersebut berfungsi secara keseluruhan. Pemrograman kapitalis adalah, dalam analisa terakhir, tidak lebih dari perluasan, atau lebih tepatnya, koordinasi pada tingkat nasional mengenai apa yang telah terjadi pada tingkat perusahaan-perusahaan kapitalis besar atau kelompok-kelompok kapitalis seperti trust atau kartel yang mencakup sebuah kelompok perusahaan.
Perencanaan tersebut secara esensial berbeda dalam sifat dari perencanaan sosialis. Perencanaan tersebut tidak terutama berkaitan dengan menyusun serangkaian tujuan dalam gambaran produksi dan memastikan pencapaian dari tujuan-tujuan tersebut. Kepentingan utamanya adalah dengan mengkoordinasikan rencana investasi yang telah dibuat oleh firma-firma swasta dan dengan mempengaruhi kebutuhan koordinasi tersebut dengan mengajukan tujuan-tujuan tertentu yang dianggap memiliki prioritas pada tingkat pemerintahan. Hal tersebut tentu saja tujuan-tujuan yang berkaitan dengan kepentingan umum klas borjuis. Meskipun begitu tujuan-tujuan tersebut haruslah identik dengan pemrograman ekonomi dari negeri-negeri kapitalis lainnya. Dalam esensi, aktivitas komisi perencanaan, biro perencanaan, biro program, terdiri dari perwakilan konsultasi berbagai kelompok pengusaha, meneliti proyek investasi mereka dan ramalan pasar, dan mengharmoniskan antara ramalan berbagai sektor, dan berusaha keras untuk menghindari kemacetan dan duplikasi.
Konfrontasi dan koordinasi dari keputusan-keputusan firma-firma tersebut, lebih lagi, sangat berguna bagi pengusaha kapitalis. Hal tersebut menyusun semacam pendapat mengenai pasar dalam skala nasional dan dalam jangka panjang, sesuatu yang sangat sulit dicapai dengan teknik hari ini. Tetapi dasar untuk semua penelitian tersebut, semua perhitungan tersebut, masih tetap gambaran yang diajukan sebagai ramalan oleh para pengusaha.
Akibatnya terdapat dua aspek ciri pokok dari jenis pemrograman atau perencanaan indikatif ini. Disatu sisi, hal tersebut secara sempit terpusat pada kepentingan para pengusaha yang merupakan elemen awal dalam perhitungan. Dan ketika dikatakan pengusaha, maka tidak bermaksud semua pengusaha, tetapi lebih merupakan lapisan dominan dari klas borjuis, yaitu para monopolis dan pemilik trust-trust. Pada tingkatan bahwa konflik kepentingan antara monopolis-monopolis kuat kadang kala dapat terjadi, dimana pemerintah memainkan peran tertentu sebagai wasit antara kelompok-kelompok kapitalis. Hal tersebut, dalam beberapa hal, sebuah dewan administratif dari klas borjuis yang bertindak atas nama seluruh pemegang saham, seluruh anggota klas borjuis, tetapi dalam kepentingan kelompok yang dominan ketimbang kepentingan demokrasi dan jumlah yang mayoritas.
Disisi yang lainnya, ada ketidakpastian yang terdapat pada dasar dari semua perhitungan tersebut, sebuah ketidakpastian yang muncul dari fakta bahwa pemrograman tersebut berdasarkan murni pada ramalan dan dari fakta tambahan bahwa pemerintah tidak memiliki cara untuk menjalankan pemrograman semacam itu. Sesungguhnya, demikian juga dengan kepentingan swasta tidak memiliki jalan apapun untuk memastikan pemenuhan ramalah mereka.
Aspek yang lain dari ekonomi terencana tersebut, yang memberikannya sebuah karakter yang terutama sekali berbahaya berkaitan dengan gerakan klas pekerja. Adalah ide bahwa program sosial atau kebijakan pendapatan selengkapnya ada dalam pemrograman ekonomi. Dimungkinkan untuk menjamin stabilitas trust-trust dalam pengeluaran dan pendapatan mereka selama periode lima tahun, waktu yang dibutuhkan untuk mengganti peralatan baru mereka, tanpa secara bersamaan menjamin stabilitas pengeluaran upah mereka. Adalah tidak mungkin untuk merencanakan biaya jika biaya kerja tidak dapat direncanakan pada saat yang sama, yaitu jika peningkatan upah tidak dapat diantisipasi dan ditahan.
2.      Adanya Intervensi Pemerintah dalam Menjamin atau Melindungi
Sifat alami dari kapitalisme, dari pertumbuhan intervensi pemerintah dalam kehidupan ekonomi semakin lama akan semakin membuat sistem kapitalis menyerahkan otomatisme ekonominya sendiri menjalankan resiko melenyap dengan cepat, dan semakin meningkat negara jadinya sebagai penjamin keuntungan kapitalis, penjamin keuntungan bagi lapisan monopolistik berkuasa dari borjuasi. Negara menjamin hal tersebut dalam langkah-langkah bahwa negara mengurangi luas siklus fluktuasi. Negara menjamin hal tersebut dengan tata tertib negara, militer atau paramiliter, menjadi semakin penting. Negara menjamin hal tersebut juga dengan teknik ad hoc yang membuat kemunculan mereka tepat sekali didalam kerangka kerja ekonomi terencana. Mereka merupakan jaminan tegas dari keuntungan untuk membenarkan disekuilibrium tertentu dalam pembangunan, entah regional dalam karakter atau antara cabang-cabang industri.
3.      Daya Adaptasi dan Transformasi Kapitalisme yang Sangat Tinggi
Kapitalisme mampu menyerap dan memodifikasi setiap kritik dan rintangan untuk memperkuat eksistensinya. Sebagai contoh, bagaimana ancaman pemberontakan kaum buruh yang diramalkan Marx tidak terwujud, karena di satu sisi, kaum buruh mengalami pembekuan kesadaran kritis (reifikasi), dan di lain sisi, kelas borjuasi kapital melalui negara memberikan kebaikan hati kepada kaum buruh dengan konsep "welfare state". Pada gilirannya, kaum kapitalis memperoleh persetujuan (consent) untuk mendominasi masyarakat melalui apa yang disebut Gramsci sebagai hegemoni ekonomi, politik, budaya atau seperti yang disebutkan Heilbroner bahwa rezim kapital memiliki kemampuan untuk memperoleh kepatuhan massa dengan memunculkan patriotisme ekonomik.
4.      Tingginya Kemampuan Adaptasi Kapitalisme Dapat Dilacak Kepada Waktu Inheren Pada Hakekat Kapitalisme
Dorongan untuk berkuasa dan perwujudan diri melalui kekayaan. Atas dasar itulah diantaranya, maka Peter Berger dalam Revolusi Kapitalis (1990) berani bertaruh bahwa masa depan ekonomi dunia berada dalam genggaman kapitalisme.
5.      Kreativitas Budaya Kapitalisme dan Kapasitasnya Menyerap Ide-Ide Serta Toleransi Terhadap Berbagai Pemikiran.
Menurut Rand, kebebasan dan hak individu memberi ruang gerak manusia dalam berinovasi dan berkarya demi tercapainya keberlangsungan hidup dan kebahagiaan. Dengan dasar pemikiran ini, Bernard Murchland dalam Humanisme dan Kapitalisme (1992) dengan penuh keyakinan menaruh harapan bahwa kapitalisme demokratis adalah humanisme yang dapat menyelamatkan peradaban manusia di masa depan.

Kebebasan individu merupakan tiang pokok kapitalisme, karena dengan pengakuan hak alami tersebut individu bebas berpikir, berkarya dan berproduksi untuk keberlangsungan hidupnya. Pada gilirannya, pengakuan institusi hak individu memungkinkan individu untuk memenuhi kepentingan dirinya. Menurut Rand, manusia hidup pertama-tama untuk dirinya sendiri, bukan untuk kesejahteraan orang lain. Rand menolak keras kolektivisme, altruisme, mistisisme. Konsep dasar bebas Rand merupakan aplikasi sosial dan pandangan epistemologisnya yang natural mekanistik. Terpengaruh oleh gagasan "the invisible hand" dari Smith, pasar bebas dilihat oleh Rand sebagai proses yang senantiasa berkembang dan selalu menuntut yang terbaik atau paling rasional.
Kapital tidak hanya dalam kategori hal-hal yang material berupa barang atau uang. Jika kapital hanya berupa barang-barang produksi atau uang yang diperlukan guna membeli material dan kerja, maka kapital akan sama tuanya dengan peradaban. kapital yang merupakan faktor yang menggerakkan suatu proses transformasi berlanjut atas kapital sebagai uang menjadi kapital sebagai komoditi, diikuti oleh suatu transformasi dari kapital-sebagai-komoditi menjadi kapital sebagai uang yang bertambah. Inilah rumusan M-C-M seperti yang diperkenalkan Marx.
Proses yang berulang dan ekspansif ini memang diarahkan untuk membuat barang-barang dan jasa-jasa dengan pengorganisasian niaga dan produksi. Eksistensi fisik benda dan jasa itu merupakan suatu rintangan yang harus diatasi dengan mengubah komoditi menjadi uang kembali. Bahkan kalau hal itu terjadi, bila sudah terjual, maka uang itu pada gilirannya tidak dianggap sebagai produk akhir dari pencarian tetapi hanya sebagai suatu tahap dalam lingkaran yang tak berakhir.
Kapital bukanlah suatu benda material melainkan suatu proses yang memakai benda-benda material sebagai tahap-tahap dalam eksistensi dinamiknya yang berkelanjutnya. Kapital adalah suatu proses sosial, bukan proses fisik. Kapital memang mengambil bentuk fisik, tetapi maknanya hanya bisa dipahami jika kita memandang bahwa benda-benda material ini mewujudkan dan menyimbolkan suatu totalitas yang meluas.
Rumusan M-C-M (Money-Commodity-Money) yang diskemakan Marx atas metamorfosis yang berulang dan meluas yang dijalani kapital merupakan penemuan Marx terhadap esensi kapitalisme, yaitu akumulasi modal. Dalam pertukaran M-C-M tersebut uang bukan lagi alat tukar, tetapi sebagai komoditas itu sendiri dan menjadi tujuan pertukaran.
Gagasan kapital sebagai suatu hubungan sosial menyingkapkan inti hubungan itu, yaitu dominasi. Hubungan dominasi memiliki dua kutub. Pertama, ketergantungan sosial kaum yang tak berpunya kepada pemilik kapital di mana tanpa ketergantungan itu kapital tidak memiliki pengaruh apa-apa. Kedua, dorongan tanpa henti dan tanpa puas untuk mengakumulasi kapital.
Dengan demikian, hakekat kapitalisme adalah dorongan tiada henti dan tanpa puas untuk mengakumulasi kapital sebagai sublimasi dorongan bawah sadar manusia untuk merealisasi diri, mendominasi, berkuasa. Karena dorongan ini berakar pada jati diri manusia, maka kapitalisme lebih merupakan salah satu modus eksistensi manusia. Mungkin inilah sebabnya mengapa kapitalisme mampu bertahan dan malah menjadi hegemoni peradaban global
Jika dikembangkan lebih lanjut secara filosofis, dapat disimpulkan bahwa kapitalisme lebih daripada sekedar sistem ekonomi atau sistem sosial. Sebagai peradaban, kapitalisme dapat dikatakan sebagai suatu cara berada manusia, suatu modus eksistensi. Seorang kapitalis adalah orang yang melalui harta kekayaannya ia mewujudkan diri, menyingkap eksistensi diri. Ia mengaktualkan dirinya dengan dan untuk kapital. Dengan kapital, ia berharap memperoleh kekuasaan dan dominasi. Memiliki kapital berarti menguasai dunia. Sains, teknologi, seni, dan agama menjadi subordinasi dan pelayan atau pelegitimasi kapital. Itulah modus eksistensi kapitalisme.
Atas dasar pemikiran di atas, dapat memahami mengapa ideologi-ideologi seperti sosialisme, Marxisme, komunisme, humanisme, dan bahkan eksistensialisme-sekuler gagal menghadapi kapitalisme. Kaum sosialis telah gagal memahami kapitalisme sebagai modus eksistensi. Ini dimulai dari Karl Marx sendiri yang melihat kapital hanya sebagai cara produksi (modus produksi), konsep sentral yang digunakannya dalam Das Kapital. Akibatnya, banyak analiss dan ramalan Marx yang melenceng. Bahkan sosialisme akhirnya terkooptasi oleh kapitalisme. Konsep "welfare state" yang diterapkan di negara kapitalis adalah salah satu contoh upaya adaptasi kapitalisme merangkul semangat sosialisme ke dalam pangkuannya. Ideologi-ideologi sekuler dunia lainnya sekarang ini hanyalah ibarat anak-anak kapitalisme atau subordinasi kapitalisme global, kapitalisme konsumeris.
Kaum Mazhab Frankfurt sebagai pewaris semangat kritisi sosial Marx yang pada mulanya mencanangkan proyek pembebasan masyarakat dari hegemoni kapitalisme akhirnya juga jatuh kepada pesimisme. Mereka seakan-akan tidak melihat lagi adanya peluang untuk menciptakan dunia alternatif selain dunia ciptaan kapital. Mereka menganggap manusia modern telah kehilangan rasionalitas dan kesadaran kritis. Kini mereka seakan tak mampu lagi bersuara lantang menentang kapitalisme sebagaimana pendahulu mereka, katakanlah misalnya Herbert Marcuse yang menulis One Dimensional Man. Para pendukung teori kritis inipun seakan tidak bereaksi ketika Perter Berger, seorang pembela kapitalisme, dengan arogan mengatakan sosialisme adalah mitos, sedang kapitalisme adalah masa depan manusia.
Tapi yang perlu diketahui adalah sebenarnya kapitalisme hanya menguntungkan kelompok-kelompok tertentu, sehingga apabila kapitalisme dibiarkan tetap menjadi ideologi yang paling dominan di dunia, maka orang yang kaya akan semakin kaya. Sedangkan rakyat kecil akan semakin sengsara. Dalam buku The Clash of Civilization, Samuel P. Huntington mengungkapkan bagi kalangan umat Islam, kebangkitan keagamaan merupakan fenomena yang melanda masyarakat urban yang berwawasan modern, sangat berpendidikan, memiliki karir dalam berbagai profesi, baik dalam pemerintahan maupun dunia bisnis. Dari pemahaman inilah, kemudian kebangkitan keagamaan yang terjadi pada masyarakat urban tersebut menciptakan pertentangan terhadap sistem ekonomi yang sekarang ada. Mereka menganggap, sistem ekonomi sekarang telah banyak menimbulkan ketidakadilan dan ketimpangan.
Untuk mencapai suatu kesejahteraan bagi semua kalangan perlu menggunakan ekonomi Islam sebenarnya solusi dan alternatif yang kini ada. Pada akhir dekade 1990-an sampai sekarang, muncul banyak lembaga, perangkat/instrumen, sampai dengan regulasi yang mendukung perkembangan sistem ekonomi Islam tersebut. Di Indonesia, kita dapat melihat sendiri keberadaan nyata ekonomi Islam sejak 1992, yaitu kemunculan Bank non-riba pertama kali, sampai kemudian disusul munculnya banyak bank-bank yang menggunakan prinsip Islam lainnya (bank syariah) di awal dekade 2000. Di sisi perangkat, Bank Indonesia (BI) kemudian membentuk Direktorat Perbankan Syariah (DPbS) yang memayungi perbankan syariah di Indonesia.
Bahkan, bank-bank berskala internasional dan negara-negara yang notabene penduduknya mayoritas nonMuslim pun banyak yang melirik sistem keuangan baru, yang merupakan bagian dari sistem ekonomi Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar